Minggu, 12 Juni 2016

HADIST MU'ALLAQ DAN HADIST MURSAL



A.      HADIS MU’ALLAQ

1.      Pengertian
Menurut bahasa mu’allaq berasal dari kata isim maf’ul yang berarti terkait dan tergantung. Sanad seperti ini disebut mu’allaq karena hanya terkait dan tersambung pada bagian atas saja, sementara bagian bawahnya terputus sehingga menjadi sesuatu yang bergantung pada atap dan yang semacamnya. Sementara itu, menurut istilah, hadist mu’allaq adalah hadis yang seorang rawinya atau lebih gugur dari awal sanad secara berurutan.[1]
Menurut istilah hadits mu’allaq adalah:
 الذى يسقط من اول سنده راو فاكثر
“Hadits yang gugur rawinya, seorang atau lebih dari awal sanad”.
ما حذف من اول السند راو هو اكثر على التوالى
Hadits yang dibuang pada awal sanad seorang perawi atau lebih secara berturut-turut.
Jadi hadits mu’allaq adalah hdits yang sanadnya bergantung karena dibuang dari awal sanad seorang perawi atau lebih secara berturut-turut. Dengan demikian hadits mua’llaq bisa jadi yang dibuang semua sanad dari awal sampai akhir kemudia berkata: rasulullah SAW bersabda:…. Atau dibuang sanad selain shahabat atau selain tabiin dan sahabat.

2.      Contoh Hadits Mu’alaq

قال ابوا عيسى: وقد روي عن عا ئشة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : من صلى بعد المغرب عشرين ركعة بنى الله له بيتا في الجنة

Abu isa telah berkata dan sesungguhnya telah diriwayatkan dari aisyah, dari nabi Muhammad SAW bersabda: barang siapa sholat sesudah maghrib duapuluh rakaaat maka Allah akan mendirikan baginya sebuah rumah disurga.
Bukhari meriwayatkan dari Al-Majisyun dari Abdullah bin Fadhl dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliyallalahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Janganlah kalian melebih-lebihkan di antara para Nabi…”
Pada hadits ini, Bukhari tidak pernah bertemu dengan Al-Majisyun.
Diriwayatkan oleh Bukhari pada Muqaddimah Bab Maa Yudzkaru fil-Fakhidzi (Bab tentang Apa yang Disebutkan Tentang Paha), Abu Musa Al-Asy’ary berkata,”Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menutup kedua pahanya ketika ‘Utsman masuk”. Hadits ini mu’allaq karena Bukhari menghilangkan semua sanadnya kecuali seorang shahabat yaitu Abu Musa Al-Asy’ary.
Keterangan:
Kalau diuraikan sanadnya adalah sbb:
a.       Abu Isa
b.      Aisyah
c.       Rasulullah SAW

Imam tirmidzi sebenaranya tidak perna bertemu dan tidak sezaman dengan aisyah. Jadi antara kedua itu ada beberapa orang rawi lagi. Karena tidak disebutkan rawi-rawinya, maka dia gugur seolah-olah hadits itu tergantung . dengan demikian disebut dengan hadits mu’alaq.

3.      Hukum Hadits Mu’allaq
Hadits mu’allaq adalah hadits yang mardud karena gugur dan hilang salah satu syarat diterimanya suatu hadits yaitu brsambungnya sanad, dengan cara menggugurkan seorang atau lebih dari sanadnya tanpa dapat kita ketahui keadaannya. Oleh karena itu para ulama’ berpendapat :
a.       Jika diriwayatkan dengan tegas dan jelas yakni dengan sighot jazm (kata kerja aktif)  seperti قال ذكر حكي   Maka haditsnya dihukumi shohih
b.       Jika diriwayatkan dengan sigjot tamridh (kata kerja pasif) maka dihukumi tidak shohih saja tapi adakalanya shahih, hasan, dan dhoif.  Namun dalah shahih tidak ada yang lemah dan  sanadnya bersambung seperti hasil penelitian ibnu hajar al-asqolani.

B.     HADITS MURSAL
1.      Pengertian
Menurut bahasa mursal dari kata ارسل يرسل ارسالا مرسل dengan makna terlepas atau bebas tanpa ikatan. Hadist dinamakan mursal karena sanadnya ada yang terlepas dikalangan sahabat atau tabi’in.  sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat tentang pengertian hadits ini, yaitu sebagai berikut :
a.       Pendapat mayoritas muhadditsin diantaranya al-hakim, ibnu ash-shalah, ibnu majah, dll.

هو روية التابعى مطلقا عن النبي صلى الله عليه وسلم
Adalah periwyatan tabi’in secara mutlak dari nabi Muhammad SAW.

b.      Pendapat fuqoha’, ushulyyun, dan segolongan dari Muhadditsin diantaranya al-khatib al-baghdadi, abu hasan bin al-qothon dan al-nawawi.

هو ما انقطع اسناده فى اي موضع من السند
Adalah hadits yang terputus isnadnya di mana saja dari sanadnya.

c.       Pendapat al-baikuni

هو ما سقط من سنده الصحابى
Hadits yang gugur dari sanadnya shahabat.

d.      Sebagian ahli ilmu

هو روية التابعى الكبير عن النبي صلى الله عليه وسلم
Yaitu periwayatan tabi’in senior dari nabi Muhammad SAW



2.      Pembagian Hadits Mursal
a.       Mursal Tabi’i
Mursal artinya terputus sedangkan tabi’I artinya pengikut atau tabi’in. maka mursal tabi’I adalah hadits yang diriwayatkan oleh tabi’in dari nabi baik perkataan, perbuatan atau persetujuan, baik tabi’in senior maupun tabi’in yunior tanpa menyebutkan penghubung antara seorang tabi’in dan nabi SAW yaitu sahabat.

هو ما سقط من اخر اسناده من بعد التابعي
Yaitu Hadits yang gugur dari akhir sanadnya seorang setelah tabi’in.
b.      Mursal Shahaby
Mursal artinya terputus sedangkan shahabyartiny seorang sahabat. Maka mursal shahby menurut ilmu hadits adalah suatu hadits atu riwayat yang diceritakan oleh seorang sahabat, tetapi ia sendiri tidak mendengar ucapan itu, atau tidak menyaksikan kejadian yang ia ceritakan. Atau pemberitaan sahabat yang disandarkan kepada nabi, tetapi ia tidak mendengar atau menyaksikan sendiri apa yang ia beritakan, karena disaat rasulullah saw. Hidup ia masih kecil atau terahir masuknya agama islam .

Lebih tegasnya dapat dikatakan mursal shahaby adalah:

رواية الصحابي ما لم يدركه او يحضره عن النبي صلى الله عليه و سلم
Yiatu “Periwayatn sahabat pada sesuatu yang ia tidak bertemu atau tidak hadirnya dari Nabi Muhammad SAW”
c.       Mursal
Mursal artinya yang terputus, Jaly artinya yang terang, yang jelas dan nyata. Maka mursal jaly dalam ilmu hadits adalah satu hadits yang diriwayatkan seorang perawi dari seorang syaih (guru) tetapi guru ini tidak semasa dengannya







d.      Mursal Khafi
Khafi artinya yang tersembunyi atau yang tidak nyata. Maka mursala khafi adalah :

هو رواية من عاصر التبعي صحابيا ولكنه لم يسمع حديثاو لم يلتقيا منه
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tabi’I dimana tabi’I yang meriwayatkan hidup sezaman dengan sahabat, tapi ia tidak pernah mendengar sebuah hadits pun darinya dan tidak pernah berjumpa dengannya. Untuk mengetahui mursal khafi ini harus melalui keterangan sebagian imam bahwa seorang perawi ini tidak pernah bertemu dengan orang pembawa berita atau tidak pernah mendengar secara mutlak atau dari pengakuan sang perawi sendiri bahwa dirinya tidak penah bertemu atau mendengar dari pembawa berita.

3.      Contoh Hadits Mursal

a.       Mursal Tabi’i
Dari ibnu sa’ad berkata: memberitakan kepada kami waki’ bin al-jarrah, memberitakan kepada kami Al-A’masyi dari Abu Sholih berkata: Rasulullah SAW bersabda: wahai manusia sesunggunya aku sebagai rahmat yang dihadiahkan.

Dari hadits tersebut diketahui bahwa Abu Sholih Al-Saman Al-Zayyat adalah seorang tabi ’in, dia menyandarkan hadits tersebut dari nabi Muhammad SAW tanpa menjelaskan perantara sahabat yang menghubungkan kepada Rasulullah SAW. Maka hadits ini dinamakn Hadits Mursal Tabi’i.

b.      Mursal Shahaby

عن ابي اسحاق سأل رجل البراء- انا اسمع – قال اشهد علي بدرا؟ قال : وبرز وظاهر (البخارى)

dari abi ishaq (Ia berkata), seorang laki pernah bertanya kepada baraa’ sedang saya mendengarkan. Orang itu, adakah ali ikut dalam peperangan badar? Jawab baraa’, “YA, bahkan ia berperang tanding dan memakai dua lapis baju besi”.

Keterangan:
1.      Dalam riwayat tersebut baraa’ adalah shabat rasulullah saw. Ia tidak turut berperang badar tapi ia berkata kepada orang  “YA”, bahkan ali berperang tanding dalam peperangan tersebut
2.      Oleh karena baraa’ tidak ikut, tentulah ia mengetahiu ali itu berperang dari para sahabat yang ikut dalam berperang atau boleh juga ia mendengar hal ali tersebut dari rasulullah SAW.
3.      Maka jalan riwayat tersebut dinamakan Mursal Shahaby

c.       Mursal Jaly

حدثنا مسدد قال : ثنا هشيم عن داؤد بن عمرو عن عبد الله بن أبي زكاريا عن ابي درداء قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم انكم تدعون يوم القيامة باسمائكم واسماء ابائكم فاحسنوا اسمائكم (ابو داؤد)

Abu Daud berkata: telah menceritakan kepada kami musaddad, ia berkata, telah menceritakan kepada kami, husyain, dari daud ibn amr dari Abdullah ibn abi Zakaria, dari adib darda, ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya kamu akan dipenggal pada hari kiamat dengan nama-nama kamu dan dengan nam-nam bapak kamu. Oleh karena itu perbaguslah nama-nama kamu.
Keterangan:
1.      Secara sederhana susunan abu daud adalah sbb:
a.       Abu daud
b.      Musaddad
c.       Husyaim
d.      Daud ibn Amr
e.       Abdullah Ibn Zakiaria
f.       Abu Darda’
g.       Rasulullah SAW.
2.      Sanad ini dikatakan putus karena Abdullah (E) dan abu darda’ (F) tidak semasa. Sebab abu darda’ meninggal tahun 32 H. yaitu pada massa kholifah Utsman bin Affan. Sedangkan Abdullah ibn Abi Zakaria  wafat pada tahun 117.


[1] Drs.M.Solahudin, M.Ag & Agus Suyadi, Lc. M.Ag Ulumul Hadis (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm.151

Tidak ada komentar:

Posting Komentar